Selamat Datang Di Blog Sambas Sunnah, Sebuah Blog Karya Biak Kitte Juak. Semoga Bermanfaat. Ayo...Semangat Menuntut Ilmu Agama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ “Barang siapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu agama, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699).
 
Rabu, 12 April 2017

Sebuah Renungan untuk Para Pencari Ilmu Sejati

0 komentar
Bismillaah...

Apakah anda termasuk orang yang memiliki kemauan yang kuat didalam menuntut ilmu? dan anda termasuk orang yang mengambil ilmu dari siapa saja? mari merenung sejenak.

Rasanya sah-sah saja kalau anda memiliki kemauan yang kuat didalam menuntut ilmu agama, bahkan seperti itulah harusnya seorang muslim bersikap.

Namun...
Kalau ternyata anda serampangan didalam mengambil ilmu agama, sembarangan kepada siapa saja anda menimbanya, maka hal ini perlu sedikit perbaikan.

Dulu Muhammad biin Sirin – ulama tabi’in muridnya Anas bin Malik – mengingatkan,
إن هذا العلم دين ، فانظروا عمن تأخذون دينكم
Ilmu adalah bagian dari agama, karena itu perhatikan, dari mana kalian mengambil agama kalian. (Siyar A’lam an-Nubala’, 4/606).

Orang yang belajar agama, hakekatnya sedang membangun ideologi. Ketika sumber ilmunya orang sesat, akan terbentuk ideologi sesat dari muridnya.

Karena itu, kita terheran ketika seorang doktor alumni Australi dijadikan referensi ilmu agama…

Kita terheran, ketika manusia liberal, dijadikan rujukan dan dimintai komentar masalah Islam…

Dan kita terheran, ketika pembela orang kafir, dijadikan acuan dalam bidang tafsir al-Qur’an…

Betul apa kata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ، يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ، وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ، وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ، وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ، وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ، قِيلَ: وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ؟ قَالَ: “السَّفِيهُ يَتَكَلَّمُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ”
“Akan datang kepada manusia tahun-tahun penuh penipuan. Pendusta dianggap benar, sementara orang yang jujur dianggap dusta. Pengkhianat diberi amanat, sedangkan orang amanah dianggap pengkhianat. Pada saat itu Ruwaibidhah angkat bicara.” Ada yang bertanya, “Apa itu Ruwaibidhah?”. Beliau menjawab, “Orang bodoh (masalah agama) yang turut campur dalam urusan masyarakat.”
(HR. Ahmad 7912, Ibnu Majah 4036, Abu Ya’la al-Mushili dalam musnadnya 3715, dan dinilai hasan oleh Syuaib al-Arnauth).

Ya Rabb, ampuni kami dan selamatkanlah umat ini dari penyimpangan para tokoh-tokoh sesat…




Semelagi Besar, 15 Rajab 1438H / 12 April 2017M

AAA (Abu Aufa Aal)

Leave a Reply

 
Sambas Sunnah © 2016 | Created By Abu Aufa