Selamat Datang Di Blog Sambas Sunnah, Sebuah Blog Karya Biak Kitte Juak. Semoga Bermanfaat. Ayo...Semangat Menuntut Ilmu Agama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ “Barang siapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu agama, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699).
 
Jumat, 29 Juni 2018

Hati-Hati Terhadap Kencing

0 komentar

Bismillaah...

Sering kita dapati di sebagian toilet umum manakala kita masuk maka kita akan mencium bau yang menyengat dan bekas kencing yang tidak disiram. Kadang pula kita dapati di pinggir-pinggir jalan kita melihat orang-orang dengan santainya buang air kecil. Hal ini menunjukkan ada sebagian dari saudara kita yang tidak memperhatikan bekas kencingnya bahkan tidak “cebok” setelah kencing dan sembarangan tanpa menutup diri ketika buang air kecil.

Ketahuilah saudaraku, bahwa kencing bisa menjadi penyebab seseorang disiksa di dalam kubur. Belumkah sampai kepada kita sebuah hadits dari Abdullah bin ’Abbâs Radhiyallahu anhuma, dia berkata:
مَرَّ النَّبِيُّ  صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ قَبْرَيْنِ فَقَالَ إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنْ الْبَوْلِ وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ ثُمَّ أَخَذَ جَرِيدَةً رَطْبَةً فَشَقَّهَا نِصْفَيْنِ فَغَرَزَ فِي كُلِّ قَبْرٍ وَاحِدَةً قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ لِمَ فَعَلْتَ هَذَا قَالَ لَعَلَّهُ يُخَفِّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati dua kuburan, lalu Beliau bersabda: “Sesungguhnya keduanya ini disiksa, dan tidaklah keduanya disiksa dalam perkara yang berat (untuk ditinggalkan). Yang pertama, dia dahulu tidak menutupi dari buang air kecil. Adapun yang lain, dia dahulu berjalan melakukan namimah (adu domba)”. Kemudian Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambil sebuah pelepah kurma yang basah, lalu membaginya menjadi dua, kemudian Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menancapkan satu pelepah pada setiap kubur itu. Para sahabat bertanya: “Wahai Rasûlullâh, kenapa anda melakukannya”. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Semoga Allâh meringankan siksa keduanya selama (pelepah kurma ini) belum kering”. [HR. Bukhari, no. 218; Muslim, no. 292].

Air kencing manusia termasuk najis, maka badan, pakaian, atau tempat yang terkena air kencing harus dibersihkan.  Jika tidak dibersihkan, maka itu bisa menjadi penyebab siksa kubur. Perhatikan hadits berikut:
عَنْ أَنَسٍ , قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ تَنَزَّهُوا مِنَ الْبَوْلِ فَإِنَّ عَامَّةَ عَذَابِ الْقَبْرِ مِنْهُ

Dari Anas Radhiyallahu anhu, dia berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bersihkanlah diri dari air kencing. Karena sesungguhnya kebanyakan siksa kubur berasal darinya.” [HR. Ad-Dȃruquthnȋ dalam Sunannya, no. 459. Dan hadits ini dinilai shahȋh oleh Syaikh al-Albani dalam Irwȃul Ghalȋl, no. 280].

Oleh karena itu Imam adz-Dzahabi rahimahullah berkata, “Dosa Besar ke-36: Tidak Membersihkan Diri Dari Air Kencing, Dan Itu Termasuk Syi’ar Nashara”. [Al-Kabȃir, hlm. 141].

Maka termasuk perbuatan kurang beradab ketika sebagian orang, baik orang tua atau anak-anak, laki-laki atau perempuan, buang air di pinggir jalan. Bau kencing tersebut juga akan mengganggu orang lain, sehingga menyebabkan cacian kepada pelakunya.
عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ  صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ : اتَّقُوا الْمَلَاعِنَ الثَّلَاثَةَ: الْبَرَازَ فِي الْمَوَارِدِ، وَقَارِعَةِ الطَّرِيقِ، وَالظِّلِّ

Dari Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu anhu, dia berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jagalah dirimu dari tiga tempat yang membawa laknat: buang hajat di tempat-tempat berkumpulnya air, di jalan raya, dan di tempat bernaung”. [HR. Abu Dawud, no. 26;  dihasankan oleh  Syaikh Al-Albani].

Hadits di atas juga memberikan faedah agar menutupi diri ketika buang air, baik dengan masuk kamar kecil, atau jika berada di tempat terbuka dengan menjauh dari pandangan orang lain. Sesungguhnya hal demikian adalah sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lihatlah bagaimana adab yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, sebagaimana diterangkan di dalam hadits berikut ini:
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي قُرَادٍ قَالَ: خَرَجْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّمَ إِلَى الْخَلَاءِ، وَكَانَ إِذَا أَرَادَ الْحَاجَةَ أَبْعَدَ

Dari Abdurrahman bin Abi Quraad Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Aku pernah keluar bersama Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menuju tempat buang air, dan kebiasaan beliau jika menginginkan buang hajat beliau pergi ke tempat yang jauh.” [HR. Nasai, no. 16;  dishahihkan oleh  Syaikh Al-Albani. Lihat Silsilah Ash-Shahȋhah, no. 1159].

Alangkah indahnya bukan? Islam mengajarkan kita untuk berhati-hati dalam masalah kencing demi terjaganya diri kita dari azab kubur serta dari perbuatan merugikan orang lain dan perbuatan merusak atau mengotori fasilitas umum.

Semoga kita termasuk orang-orang yang perhatian terhadap permasalahan ini. Dan semoga hidayah Allah terus dilimpahkan kepada kita semua.

Disusun oleh:

Abu Aufa Aal
17 Syawwal 1439, Kota Singkawang

Referensi:
1. Al-Manjah.or.id
2. Rumaysho.com


Leave a Reply

 
Sambas Sunnah © 2016 | Created By Abu Aufa