Selamat Datang Di Blog Sambas Sunnah, Sebuah Blog Karya Biak Kitte Juak. Semoga Bermanfaat. Ayo...Semangat Menuntut Ilmu Agama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ “Barang siapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu agama, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699).
 
Minggu, 23 Oktober 2016

Ibarat Sebuah Cermin

0 komentar
Saudaraku-semoga senantiasa dirahmati dan diberkahi oleh Allah tabaraka wa ta'ala-

Ketika anda berada dihadapan sebuah cermin, apa yang akan anda lakukan.?
Anda dapat memperbaiki sisiran rambut anda,
Anda dapat merapikan pakaian anda, atau merapikan kumis anda, atau bahkan membuang kotoran yang menempel pada wajah anda.
Saudaraku, ketika kita dihadapan sebuah cermin maka kita dapat melihat kekurangan kita sehingga kita dapat memperbaikinya.

Begitulah hendaknya seorang muslim terhadap muslim yang lainnya.
Dapat menjadi cermin bagi saudara muslim yang lainnya.
Tatkala kita menyadari bahwa saudaranya memiliki kekurangan maka hendaklah kita memperbaiki saudara kita tersebut.
Ketika kita melihat saudara kita melakukan sebuah kesalahan maka kita menegurnya dan memberikan nasehat kepadanya.

Akan tetapi ingat wahai Saudaraku!
Bahwa cermin ketika mengingatkan kita tidaklah dengan teriak-teriak,
Tidak pula dengan kata-kata yang kasar,
Tidak pula dengan sikap yang keras,
Akan tetapi, cermin mengingatkan kita dengan kelemah lembutan,
Dengan penuh rasa kasih-sayang,

Begitu pula tatkala kita dalam memberikan nasehat kepada saudara kita,
Haruslah dengan kelemah lembutan, dengan kasih-sayang,
Tidak berteriak-teriak dan berkata kasar apalagi didepan orang ramai.

Tidak Saudaraku!
Cermin tidak pernah dalam menegur kita didepan orang ramai,
Hanya antara aku dan cermin, hanya antara aku dan kamu,
sehingga aib saudara kita terjaga dan tidak tersebar luas.

Jazakallahu Khairan, terima kasih wahai Saudaraku, Engkau telah mengingatkanku.
Begitulah kita tatkala ada saudara kita yang memberikan teguran dan nasehat karena kesalahan kita.
Jangan sampai kita menanggapinya dengan emosi apatah lagi hingga marah dan mencacinya.
Ingat saudaraku, sifat cermin itu mudah retak dan pecah.
Maka hendaklah engkau menjaganya dan bersiakp lembut kepadanya.
Karena cermin telah mengingatkan kesalahanmu, karena saudaramu telah memberikan nasehat kepadamu.
Maka jagalah ia agar jangan sampai retak apalagi hingga pecah.

Dengan demikian, Ukhwah Islamiyyah akan terus terjaga sehingga kita dapat bersama-sama berjalan di atas kebaikan.
Diatas jalan yang telah ditempuh oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan para Sahabatnya, jalan yang juga telah ditempuh dua generasi sesudahnya (Tabi'in dan Tabi'ut Tabi'in).

Mari Saudaraku,
Anda menjadi cermin bagi saya,
Dan saya menjadi cermin bagi anda.

Semoga Bermanfaat.

Dari kajian,
Ustadz Abu Zubair Hawaary, Lc. (dengan sedikit perubahan kata tanpa mengubah makna).


Selesai disusun, 20 Muharrom 1438H
Kota Singkawang

Abu Aufa

Leave a Reply

 
Sambas Sunnah © 2016 | Created By Abu Aufa