Selamat Datang Di Blog Sambas Sunnah, Sebuah Blog Karya Biak Kitte Juak. Semoga Bermanfaat. Ayo...Semangat Menuntut Ilmu Agama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ “Barang siapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu agama, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699).
 
Sabtu, 29 Oktober 2016

Indahnya Urusan Seorang Mukmin

0 komentar
Bismillaah...

Saudaraku -yang semoga senantiasa dirahmati dan diberkahi oleh Allohu tabaroka wa ta'ala-

Siapa diantara kita yang tidak pernah mendapatkan kesenangan?
Tentu setiap dari kita pernah merasakannya, mulai dari diberi hadiah oleh kerabat, memperoleh keuntungan dari perdagangan, hingga diberikan keturunan oleh Allohu tabaroka wa ta'ala.

Begitu pula, siapa diantara kita yang tidak pernah tertimpa musibah?
Tentu setiap dari kita pernah pula merasakannya, baik itu musibah yang kecil maupun musibah yang besar. Mulai dari tertusuk duri, sakit yang melanda, kehilangan harta, hingga ditinggal oleh orang-orang yang dicinta.

Namun, yang membedakan kita antara satu dengan yang lain adalah bagaimana sikap kita atas kesenangan yang didapat dan musibah yang menimpa.

Tak jarang kita jumpai sebagian manusia, manakala mendapati kesenangan, lantas ia berlebih-lebihan hingga melalaikannya dari mengingat Allohu tabaroka wa ta'ala. Tatkala mendapatkan kesenangan ia tunaikan segala keinginan nafsunya sehingga semua perintah Allohu tabaroka wa ta'ala ia langgar, lupa ibadah, berfoya-foya, menghamburkan uang dijalan maksiat, seolah hidup ini tidak memiliki tujuan dan tidak ada pertanggung jawaban di hari kemudian.

Sering pula kita jumpai sebagian manusia yang apabila ditimpa suatu musibah, kesusahan yang mendera, maka ia pun berkeluh kesah atas apa yang menimpa kepadanya. Ia pun mulai menyalahkan takdir Allohu tabaroka wa ta'ala, menganggap Allohu tabaroka wa ta'ala tidak berlaku adil kepadanya dan menganggap zalim kepadanya. Lantas ia menghancurkan apa saja yang ada dihadapannya, menzalimi siapa saja disekitarnya, hingga memberontak perintah Allohu tabaroka wa ta'ala. Batasan-batasan Allohu tabaroka wa ta'ala ia langgar seperti meraung-raung, merobek-robek pakaian, memukul-mukul diri sendiri, mabuk-mabukan hingga yang terparah ia meminta pertolongan kepada selain Allohu tabaroka wa ta'ala. Wal iyya dzubillaah.

Saudaraku, ketahuilah bahwasanya kedua kondisi diatas bukanlah ciri seorang mukmin. Bagaimana tidak?
Bukankah Nabi kita Muhammad shallallohu 'alaohi wasallam pernah bersabda:

عَجَبًا ِلأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَلِكَ ِلأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْراً لَهُ

“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa musibah, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 2999 dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan radhiyallohu ‘anhu).

Merupakan sunnatullah bahwasanya Allah tabaroka wa ta'ala telah menentukan ujian dan cobaan bagi para hamba-Nya. Mereka akan diuji dengan berbagai macam ujian, baik dengan sesuatu yang disenangi oleh jiwa berupa kemudahan dalam hidup atau kelapangan rizki, dan juga akan diuji dengan perkara yang tidak mereka sukai, berupa kemiskinan, kesulitan, musibah atau yang lainnya.

Allahu tabaroka wa ta'ala berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ (35)

“Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Anbiya: 35).

‘Abdullah ibnu ‘Abbas radhiyallohu ‘anhuma mengatakan, “Maksudnya, Kami akan menguji kalian dengan kesulitan dan kesenangan, kesehatan dan penyakit, kekayaan dan kefakiran, halal dan haram, ketaatan dan maksiat, serta petunjuk dan kesesatan. (Tafsiir ath-Thabari, IX/26, no. 24588).

Inilah sunnatullah yang berlaku pada para hamba-Nya. Oleh karena itulah, kita melihat manusia ini berbeda kondisi kehidupannya. Ada yang hidup dengan harta yang melimpah, fasilitas dan kedudukan. Ada juga yang ditakdirkan hidup sederhana lagi pas-pasan. Bahkan ada juga yang hidup fakir miskin dan tidak memiliki apa-apa.

Demikianlah saudaraku,
Bahwasanya sikap seorang mukmin adalah apabila ia diberikan kesenangan maka ia bersyukur dan apabila ia ditimpa musibah maka ia bersabar. Bersyukur dengan beribadah, menambah ketaatan kepada Allohu tabaroka wa ta'ala serta menjauhi larangan-Nya dan bersabar dengan terus beribadah, tetap melakukan ketaatan kepada-Nya dan berusaha tidak terjerumus kepada kemaksiatan kepada Allohu tabaroka wa ta'ala.

Wallohu 'alam.

Selesai disusun di pagi hari yang cerah,
Di Studio Radio Indah Pratama,
Kota Singkawang.

الجمعة، ٢٦ محرم ١٤٣٨
أبو أوف

Untuk artikel Sambas Sunnah.

Media Sosial Sambas Sunnah:
Blog: www.sambassunnah.blogspot.com
Channel Telegram: https://telegram.me/sambassunnah
Halaman FB: https://www.facebook.com/sambassunnah/

Leave a Reply

 
Sambas Sunnah © 2016 | Created By Abu Aufa