Bismillaah...
Hendaknya kita sering mengingat kematian dan alam akhirat berupa siksa akhirat, dahsyatnya kematian, menyaksikan jenazah, dan mempelajari hal-hal yang berkaitan tentang akhirat. Sebab, hal itu akan menyadarkan kita dari kelalaian kita selama ini sehingga hati kita akan menjadi lembut.
Oleh karenanya, Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda mengingatkan kita semua:
أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَادِمِ اللَّذَّاتِ
“Perbanyaklah oleh kalian mengingat penghancur kelezatan”.
Sa’id ibn Jubair berkata:
لوْ فَارَقَ ذِكْرُ الْمَوْتِ قَلْبِيْ لَخَشِيْتُ أَنْ يَفْسُدَ عَلَيَّ قَلْبِيْ
“Seandainya mengingat kematian hilang dariku maka saya khawatir hatiku akan rusak”.
Kita harus menanamkan pada diri kita semua bahwa kita di dunia ini hanyalah mampir sebentar, kita semua akan kembali kepada Allah. Namun, bekal apa yang sudah kita persiapkan untuk menghadap Allah???
Allah Ta’ala berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan” (QS al-Anbiya‘ [21]: 35).
Apabila kita mengingat kampung akhirat dan kematian, maka kita akan mendapatkan tiga faedah:
1. Semangat dalam ibadah, dan membaguskannya karena dia merasa bahwa amalnya masih sedikit dan banyak dosa, barangkali ini ibadah yang terakhir kali.
2. Segera dalam taubat, dia tidak menunda-nunda.
3. Qana’ah dengan rezeki dari Allah.
2. Segera dalam taubat, dia tidak menunda-nunda.
3. Qana’ah dengan rezeki dari Allah.
Bagaimana cara mengingat kematian?
- Menghadiri majelis-majelis ta’lim yang mengingatkan akhirat. Hasan Bashri bertahun-tahun lamanya majelis kajiannya bukan membahas politik, melainkan kematian dan akhirat.
- Ziarah kubur dengan tadabbur.
- Menyaksikan jenazah dan mengurusinya.
- Mengkaji ayat-ayat al-Qur‘an dan hadits seputar alam akhirat berupa siksa kubur, dahsyatnya kematian, dll.
- Dahulu, Sufyan Tsauri apabila mengingat kematian maka beliau kencing darah.
- Ziarah kubur dengan tadabbur.
- Menyaksikan jenazah dan mengurusinya.
- Mengkaji ayat-ayat al-Qur‘an dan hadits seputar alam akhirat berupa siksa kubur, dahsyatnya kematian, dll.
- Dahulu, Sufyan Tsauri apabila mengingat kematian maka beliau kencing darah.
Ya Allah, jadikanlah kami hamba-hamba-Mu yang selalu mengingatMu dan tidak tertipu dengan pesona dunia yang dana ini.
***
Penulis: Ust. Abu Ubaidah Yusuf As Sidawi
Artikel Muslim.or.id
Sambas Sunnah