Bismillaah...
Telah tersebar sebuah pernyataan yang berbunyi "sombong kepada orang yang sombong adalah sedekah" yang mana pernyataan ini di klaim sebagai hadits Nabi shallallohu 'alaihi wasallam. Dan ini banyak dibawakan oleh sebagian khotib di mimbar-mimbar khutbah mereka.
Benarkah demikian?
Bagaimana kiranya derajat hadits ini?
Untuk penjelasannya, mari simak penjelasan ulama berikut ini:
Fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rohimahulloh
Soal:
Saya dinasehati teman saya agar tidak membalas salam kepada seseorang dengan tatapan mata yang sombong. Ketika saya menanyakan apa alasannya ia mengatakan bahwa orang tersebut adalah orang yang sombong dan hadits mengatakan:
التكبر على المتكبر صدقة
“Sombong kepada orang yang sombong adalah sedekah”
Apakah hadits ini shahih? Dan bolehkan mengamalkan amalan demikian?
Jawab:
Bersikap sombong kepada manusia merupakan dosa besar, tidak halal bersikap sombong kepada siapapun. Walaupun kepada orang yang sombong. Obat bagi orang yang memiliki sikap sombong pada sebagian orang bukan dengan cara dibalas dengan sikap sombong juga. Namun obatnya adalah hendaknya ia dinasehati dan diperingatkan agar takut kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Katakan kepadanya “hendaknya kamu bertakwa kepada Allah, sesungguhnya sombong adalah dosa besar”.
Adapun hadits yang disebutkan penanya, itu adalah hadits yang batil, tidak shahih, bukan berasal dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam.
Sumber: Al Fatawa Al Islamiyyah (4/104), Asy Syamilah
Penerjemah: Ustadz Yulian Purnama, S.Kom.
Artikel Muslim.or.id
Disusun oleh:
Abu Aufa Aal, S.Pd.
Sambas Sunnah