Bismillaah…
Saudaraku, saudariku kaum muslimin dan muslimah –yang semoga kita
semua senantiasa dirahmati dan diberkahi oleh Alloh tabaroka wa ta'ala-
Tahukah anda, siapa teman kita yang setia hingga ke kubur?
Jawabnya terdapat didalam sebuah hadits Nabi shallallohu
'alaihi wasallam. Dari Anas bin Malik rodhiyallohu
‘anhu, ia berkata bahwa Rasululloh shallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَتْبَعُ
الْمَيِّتَ ثَلاَثَةٌ ، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ ، يَتْبَعُهُ
أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ ، فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ ، وَيَبْقَى
عَمَلُهُ
“Yang mengikuti mayit sampai
ke kubur ada tiga, dua akan kembali dan satu tetap bersamanya di kubur. Yang
mengikutinya adalah keluarga, harta dan amalnya. Yang kembali adalah keluarga
dan hartanya. Sedangkan yang tetap bersamanya di kubur adalah amalnya.”
(HR. Bukhari, no. 6514; Muslim, no. 2960).
Lihatlah, ketika kita telah
meninggal dunia maka keluarga kita, anak, istri, orang tua akan meninggalkan
kita. Bahkan harta yang kita mati-matian mengusahakannya tatkala didunia pun
enggan bersama kita. Maka yang tersisa adalah amal kita, baik itu amal yang
baik maupun amal yang buruk.
‘Ali
bin Muhammad Abul Hasan Nuruddin Al-Mala Al-Harawi Al-Qari (meninggal dunia
tahun: 1014 H) menyatakan bahwa seseorang ketika mati ada tiga yang
mengikutinya hingga ke kubur. Pertama adalah keluarganya, yaitu anak dan
kerabatnya, begitu pula sahabat dan kenalannya. Kedua adalah hartanya, seperti
budak laki-laki atau perempuannya, juga hewan tunggangannya. Ketiga adalah
amalannya, yaitu amal baik atau buruk yang pernah ia lakukan. Keluarga dan
harta tadi akan kembali. Yang tersisa hanyalah amalnya yang menemani ia di
kubur. (Mirqah
Al-Mafatih Syarh Misykah Al-Mashabih, 8: 3235.)
Ibnu Hajar rohimahulloh berkata,
قَوْلُهُ
( يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ ) هَذَا يَقَعُ فِي الْأَغْلَبِ ،
وَرُبَّ مَيِّتٍ لَا يَتْبَعُهُ إِلَّا عَمَلُهُ فَقَطْ
“Mayit akan diikuti oleh
keluarga, harta dan amalnya. Itu adalah umumnya. Bisa jadi ada mayit yang hanya
diikuti oleh amalnya saja, tanpa membawa harta dan keluarga ketika diantar ke
kuburan.”
(Fath Al-Bari, 11: 365).
Disebutkan dalam hadits Al-Bara’
bin ‘Azib yang panjang tentang pertanyaan di alam kubur. Ada ketika itu datang
seseorang yang berwajah tampan dan berpakaian bagus, baunya pun wangi. Ia
adalah wujud dari amalan shalih seorang hamba. Sedangkan orang kafir didatangi
oleh orang yang berwajah jelek. Itu adalah wujud dari amalan jeleknya. (HR.
Ahmad, 4: 287. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth menyatakan bahwa sanad hadits
ini shahih, perawinya adalah perawi yang shahih).
Tentu,
teman yang kita harapkan disini adalah amal kebaikan (amal sholeh) yang dahulu
kita lakukan tatkala di dunia sebagai
bekal untuk kehidupan di negeri akhirat yang kekal nan abadi.
Allah ta’ala berfirman,
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا
أُولِي الألْبَابِ
“Dan berbekallah, sesungguhnya
sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang
berakal.” (QS. Al-Baqoroh: 197).
Lantas bagaimanakah dengan kita?
Sudahkah kita siapkan amal kebaikan tersebut untuk menemani kita kelak ketika
kita berada di alam kubur?
Semoga Alloh tabaroka wa ta'ala
memudahkan setiap dari kita untuk melakukan amal-amal kebaikan. Allohumma
Aamiin…
-----------------------------------------------
Referensi:
1. Rumaysho.com
2. Sofyanruray.info
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Dibawah teduhnya hujan,
6 Robiul Awwal 1440H / 14
November 2018M
Admin Sambas Sunnah